Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Pelatihan Budidaya Madu Galo-Galo)

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Pelatihan Budidaya Madu Galo-Galo)


Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Pelatihan Budi Daya Madu Galo-Galo)

DPK_Dharmasraya. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dharmasraya, Jum'at (4/8) melaksanakan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial melalui pelatihan Budi Daya Madu Galo-Galo. Kegiatan di buka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dharmasraya Drs. Irsyad, MM. Dalam kegiatan ini mengundang 20 orang peserta dengan nara sumber Riyan Afgha pemerhati dan pembudidaya madu galo-galo Dharmasraya. Kegiatan ini diadakan di salah satu rumah anggota budidaya Madu Galo-galo Jon Kenedi di Jalan baru Pulau Punjung.

Dalam sambutannya Irsyad mengatakan, Tujuan Utama dari Tarnsformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial adalah Terciptanya kelompok masyarakat sejahtera, sementara tujuan khusus yaitu meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, meningkatkan penggunaan layanan perpustakaan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Dalam rangka mengimplementasikan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dharmasraya melakukan kegiatan pelatihan budi daya galo-galo, ini menunjukkan perpustakaan sekarang tidak hanya sebagai tempat mencerdaskan tetapi juga mensejahterakan masyarakat". Jelas Irsyad.

Hal ini menunjukkan bahwa Perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional dan terbuka bagi kalangan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi kesejahteraan masyarakat. Pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial salah satunya memberdayakan masyarakat dengan budidaya madu galo-galo' lanjutnya.

Tujuan budidaya lebah galo-galo ini lebih diutamakan kepada warga yang berkeinginan untuk berusaha dan untuk menambah perekonomian masyarakat, di samping itu kita juga perlu berkoordinasi dengan penyuluh yang berkompeten di bidang budidaya lebah galo-galo agar budidaya galo-galo tersebut bisa maju dan bisa bersaing di pasaran."Tutup Irsyad.

Rasa madu galo-galo tidak semanis madu lebah biasa. madu galo-galo memiliki rasa manis yang dipadukan dengan rasa asam, bahkan ada yang memiliki sedikit rasa pahit. Karena rasa madu yang tidak terlalu manis, madu galo-galo dipercaya mempunyai kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, karena rasa madu yang tidak terlalu manis, madu galo-galo dipercaya lebih sehat dibandingkan dengan madu lainnya.*(BD_Arsip)